- BUDIDAYA GERBERA/ HEBRAS
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/budidaya-gerbera-hebras.html
- Beternak Domba
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/beternak-domba.html
- Budidaya Durian
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/budidaya-durian.html
- Budidaya Duku
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/budidaya-duku.html
- BETERNAK/ BUDIDAYA CACING TANAH
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/12/beternak-budidaya-cacing-tanah.html
- Beternak Burung Puyuh/ Budidaya Burung Puyuh
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/12/beternak-burung-puyuh-budidaya-burung.html
- Budidaya Bekicot (Beternak Bekicot)
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/12/budidaya-bekicot-beternak-bekicot.html
- Beternak Ayam Ras Pedaging (Budidaya Ayam Ras Pedaging)
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/12/beternak-ayam-ras-pedaging-budidaya.html
- Cara Beternak Ayam Petelur Yang Benar
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/12/cara-beternak-ayam-petelur-yang-benar.html
- Manfaat Kulit Semangka Bagi Kesehatan dan Kecantikan
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/12/manfaat-kulit-semangka-bagi-kesehatan.html
- Tips/ Cara Budidaya Belut Yang Benar
- budidaya-petani.blogspot.com/2012/12/tips-cara-budidaya-belut-yang-benar.html
- Budidaya Semangka
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/12/budidaya-semangka.html
- Budidaya Bunga Dahlia
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/12/budidaya-bunga-dahlia.html
- Lele Sangkuriang
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/10/lele-sangkuriang.html
- Cara Budidaya Ikan Mas
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/10/cara-budidaya-ikan-mas_19.html
- Budidaya Bunga Anggrek
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/09/budidaya-bunga-anggrek.html
- Budidaya Belimbing
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/09/budidaya-belimbing.html
- Manfaat Belimbing Manis
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/09/manfaat-belimbing-manis.html
- Budidaya Alpukat/ Avokad
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/09/budidaya-alpukat-avokad.html
- Manfaat dan Khasiat Alpukat/ Avokad untuk Kesehatan
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/09/manfaat-dan-khasiat-alpukat-avokad.html
- Syarat Tumbuh Tanaman Pala
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/syarat-tumbuh-tanaman-pala.html
- Manfaat Pala
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/manfaat-pala.html
- Budidaya Pala
- budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/budidaya-pala.html
- Budidaya Buah Kedondong
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/budidaya-kedondong.html
- Syarat Tumbuh Pohon Kedondong
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/syarat-tumbuh-pohon-kedondong.html
- Budidaya Buah Anggur Dalam Pot
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/budidaya-anggur-dalam-pot.html
- Manfaat dan Khasiat Anggur Hitam
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/manfaat-dan-khasiat-anggur-hitam.html
- Manfaat atau Khasiat Anggur untuk Ibu Hamil
- budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/manfaat-khasiat-anggur-untuk-ibu-hamil.html
- Cara Budidaya Anggur Merah
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/cara-budidaya-anggur-merah.html
- Hama dan Penyakit Tanaman Kedondong
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/hama-dan-penyakit-tanaman-kedondong.html
- Cara Memelihara dan Merawat Pohon Kedondong
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/cara-memelihara-dan-merawat-kedondong.html
- Teknik Menanam Kedondong
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/teknik-menanam-kedondong.html
- Manfaat Kedondong Bagi Kesehatan
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/manfaat-kedondong-bagi-kesehatan.html
- Bibit Tanaman Kedondong
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/bibit-kedondong.html
- Syarat Tumbuh Tanaman Kedondong
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/syarat-tumbuh-tanaman-kedondong.html
- Budidaya Buah Anggur
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/budidaya-anggur.html
- Mutu Buah Anggur
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/mutu-buah-anggur.html
- Masa Panen Buah Anggur
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/masa-panen-buah-anggur.html
- Hama Dan Penyakit Tanaman Anggur
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/hama-dan-penyakit-tanaman-anggur.html
- Cara Memelihara dan Merawat Tanaman Anggur
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/cara-memelihara-tanaman-anggur.html
- Teknik Menanam Buah Anggur
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/teknik-menanam-buah-anggur.html
- Bibit Anggur
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/bibit-anggur.html
- Daerah Atau Tempat Yang Cocok Untuk Menanam Buah Anggur
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/tempat-yang-cocok-menanam-anggur.html
- Manfaat Buah Anggur
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/manfaat-buah-anggur.html
- Jenis-Jenis Tanaman Anggur
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/jenis-jenis-tanaman-anggur.htm
- Budidaya/ Beternak
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/12/budidaya-beternak.html
- Budidaya Tanaman Buah Jambu Mete
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/budidaya-jambu-mete.html
- Itik/ Bebek
- budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/itik-bebek.html
- Telur Itik
- budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/telur-itik.html
- Beternak Itik/ Bebek
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/beternak-itik-bebek.html
- Gerbera/ Hebras
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/gerbera-herbas.html
- Cara Budidaya Gladiol
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/budidaya-gladiol.html
- Jambu Mete
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/jambu-mete.html
- Hama dan Penyakit Jambu Mete
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/hama-dan-penyakit-jambu-mete.html
- Cara Memelihara Tanaman Jambu Mete
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/cara-memelihara-tanaman-jambu-mete.html
- Teknik Menanam Jambu Mete
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/teknik-menanam-jambu-mete.html
- Bibit Jambu Mete
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/bibit-jambu-mete.html
- Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Tanaman Jambu Mete
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/iklim-yang-cocok-untuk-budidaya-jambu.html
- Manfaat Jambu Mete
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/manfaat-jambu-mete.html
- Kandang Itik/ Bebek
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/kandang-itik-bebek.html
- Pakan Itik/ Bebek
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/pakan-itik-bebek.html
- Gambar Itik/ Bebek
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/gambar-itik-bebek.html
- Hama dan Penyakit Itik/ Bebek
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/hama-penyakit-itik-bebek.html
- Teknik Cara Beternak Itik/ Bebek
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/teknik-cara-beternak-itik-bebek.html
- Lokasi Yang Cocok Untuk Beternak Itik/ Bebek
- Jenis-Jenis Itik
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-itik.html
- Hama dan Penyakit Tanaman Gladiol
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/hama-dan-penyakit-tanaman-gladiol.html
- Teknik Penanaman Gladiol
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/teknik-penanaman-gladiol.html
- Pengolahan Media Tanam Gladiol
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/pengolahan-media-tanam-gladiol.html
- Bibit Gladiol
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/bibit-gladiol.html
- Syarat Tumbuh Tanaman Bunga Gladiol
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/syarat-tumbuh-tanaman-bunga-gladiol.html
- Jenis Tanaman Gladiol
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/jenis-tanaman-gladiol.html
- HAMA DAN PENYAKIT GERBERA / HEBRAS
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/hama-dan-penyakit-gerbera-hebras.html
- Cara Memelihara Tanaman Gerbera/ Hebras
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/cara-memelihara-tanaman-gerbera-herbas.html
- Pengelolaan Media Tanam Gerbera/ Hebras
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/pengolahan-media-tanam-gerbera-hebras.html
- Bibit Gerbera/ Hebras
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/bibit-gerbera-hebras.html
- Syarat Tumbuh Gerbera/ Hebras
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/syarat-tumbuh-gerbera-hebras.html
- Jenis Tanaman Gerbera/ Hebras
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/jenis-tanaman-gerbera-hebras.html
- Lele
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/lele.html
- Ayam Ras Pedaging (Budidaya Ayam Ras Pedaging)
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/ayam-ras-pedaging-budidaya-ayam-ras.html
- Bekicot
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/bekicot.html
- Burung Puyuh
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/burung-puyuh.html
- Cacing Tanah
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/cacing-tanah.html
- Bunga Anggrek
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/bunga-anggrek.html
- Bunga Dahlia
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/bunga-dahlia.html
- Semangka
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/semangka.html
- Duku
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/duku.html
- Durian
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/durian.html
- Domba
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/domba.html
- Hama dan Penyakit Pada Domba
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/hama-penyakit-pada-domba.html
- Cara Pemberian Pakan Pada Domba
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/cara-pemberian-pakan-pada-domba.html
- Cara Memelihara Domba
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/cara-memelihara-domba.html
- Ciri-Ciri Domba Yang Unggul/ Baik
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/ciri-ciri-induk-domba-yang-unggul-baik.html
- Kandang Domba Yang Baik
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/kandang-domba-yang-baik.html
- Jenis Domba
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/jenis-domba.html
- Buah Jambu Air
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/buah-jambu-air.html
- Budidaya Jambu Air
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/jambu-air.html
- Hama dan Penyakit Tanaman Jambu Air
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/hama-dan-penyakit-tanaman-jambu-air.html
- Cara Memelihara Tanaman Jambu Air
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/cara-memelihaa-tanaman-jambu-air.html
- Teknik Cara Menanam Jambu Air
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/teknik-cara-menanam-jambu-air.html
- Pengolahan Media Tanam Jambu Air
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/pengolahan-media-tanam-jambu-air.html
- Bibit Jambu Air
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/bibit-jambu-air.html
- Belimbing
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/belimbing.html
- Alpukat (Avokad)
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/alpukat-avokad.html
- Pala
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/pala.html
- Kedondong
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/kedondong.html
- Anggur
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/anggur.html
- Cara Memelihara Tanaman Durian
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/cara-memelihara-tanaman-durian.html
- Teknik Menanam Durian
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/teknik-cara-menanam-durian.html
- Bibit Durian
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/bibit-durian.html
- Media Tanam Buah Durian
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/media-tanam-buah-durian.html
- Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Tanaman Buah Durian
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/iklim-yang-cocok-untuk-budidaya-tanaman.html
- Manfaat Tanaman Durian
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/manfaat-tanaman-durian.html
- Jenis Tanaman Durian
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/jenis-tanaman-durian.html
- Hama dan Penyakit Tanaman Duku
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/hama-dan-penyakit-tanaman-duku.html
- Cara Memelihara Tanaman Duku
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/cara-memelihara-tanaman-duku.html
- Pengolahan Media Tanam Duku
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/pengolahan-media-tanam-duku.html
- Ciri-Ciri Benih Duku Berkualitas
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/ciri-ciri-benih-bibit-duku-berkualitas.html
- Media Tanam Duku
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/media-tanam-buah-duku.html
- Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Tanaman Duku
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/iklim-yang-cocok-untuk-budidaya-buah.html
- Manfaat tanaman dan Buah Duku
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/manfaat-tanaman-dan-buah-duku.html
- Hama dan Penyakit Cacing Tanah
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/hama-penyakit-cacing-tanah.html
- Pedoman Teknis Pedoman Budidaya cacing Tanah
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/pedoman-teknis-budidaya-cacing-tanah.html
- Lokasi Yang Cocok Untuk Budidaya Cacing Tanah
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/lokasi-yang-cocok-untuk-budidaya-cacing.html
- Manfaat Cacing Tanah
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/manfaat-cacing-tanah.html
- Jenis Cacing Tanah
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/jenis-cacing-tanah.html
- Hama dan Penyakit Burung Puyuh
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/hama-penyakit-burung-puyuh.html
- Pedoman Teknis Budidaya Burung Puyuh
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/pedoman-teknis-budidaya-burung-puyuh.html
- Persyaratan Lokasi Untuk Beternak Burung Puyuh
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/persyaratan-lokasi-beternak-burung-puyuh.html
- Hama Penyakit Bekicot dan Panen Bekicot
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/hama-penyakit-pada-bekicot-dan-panen.html
- Pedoman Teknis Budidaya Bekicot
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/pedoman-teknis-budidaya-bekicot.html
- Persyaratan Lokasi Budidaya Bekicot
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/persyaratan-lokasi-budidya-bekicot.html
- Manfaat Bekicot
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/manfaat-bekicot.html
- Persyaratan Lokasi Ayam Ras Pedaging
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/persyaratan-lokasi-ayam-ras-pedaging.html
- Hama dan Penyakit Ayam Ras Pedaging
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/hama-penyakit-ayam-ras-pedaging.html
- Pedoman Teknis Budidaya Ayam Ras Pedaging
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/pedoman-teknis-budidaya-ayam-ras.html
- Jenis Ayam Ras Pedaging
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/jenis-ayam-ras-pedaging.html
Senin, 31 Desember 2012
Budidaya/ Beternak
BETERNAK/ BUDIDAYA CACING TANAH
BETERNAK/ BUDIDAYA CACING TANAH - Budidaya Petani. Hewan ini seperti halnya bekicot untuk sebagian orang menjijikkan, tapi bagi sebagian orang menadi bekah. Sekarang budidaya hewan ini sudah mulai dikembangkan. Berikut akan disajikan artikel tentang BETERNAK/ BUDIDAYA CACING TANAH, selamat mengikuti...
1. SEJARAH SINGKAT CACING TANAH
Proses Kelahiran
Bahan untuk media pembuatan sarang adalah: kotoran hewan, dedaunan/Buah-buahan, batang pisang, limbah rumah tangga, limbah pasar, kertas koran/kardus/kayu lapuk/bubur kayu. Bahan yg tersedia terlebih dahulu dipotong sepanjang 2,5 Cm. Berbagai bahan, kecuali kotoran ternak, diaduk & ditambah air kemudian diaduk kembali. Bahan campuran & kotaran ternak dijadikan satu dgn persentase perbandingan 70:30 ditambah air secukupnya supaya tetap basah.
1. SEJARAH SINGKAT CACING TANAH
Cacing tanah termasuk hewan tingkat rendah karena tidak mempunyai tulang belakang (invertebrata). Cacing tanah termasuk kelas Oligochaeta. Famili terpenting dr kelas ini Megascilicidae & Lumbricidae Cacing tanah bukanlah hewan yg asing bagi masyarakat kita, terutama bagi masyarakat pedesaan. Namun hewan ini mempunyai potensi yg sangat menakjubkan bagi kehidupan & kesejahteraan manusia.
2. SENTRA PETERNAKAN CACING TANAH
Sentra peternakan cacing terbesar terdapat di Jawa Barat khususnya Bandung-Sumedang & sekitarnya.
3. JENIS CACING TANAH
Jenis-jenis yg paling banyak dikembangkan oleh manusia berasal dr famili Megascolicidae & Lumbricidae dgn genus Lumbricus, Eiseinia, Pheretima, Perionyx, Diplocardi & Lidrillus. Beberapa jenis cacing tanah yg kini banyak diternakan antara lain: Pheretima, Periony & Lumbricus. Ketiga jenis cacing tanah ini menyukai bahan organik yg berasal dr pupuk kandang & sisa-sisa tumbuhan. Cacing tanah jenis Lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih. Jumlah segmen yg dimiliki sekitar 90-195 & klitelum yg terletak pd segmen 27-32. Biasanya jenis ini kalah bersaing dgn jenis yg lain sehingga tubuhnya lebih kecil. Tetapi bila diternakkan besar tubuhnya bisa menyamai atau melebihi jenis lain. Cacing tanah jenis Pheretima segmennya mencapai 95-150 segmen. Klitelumnya terletak pd segmen 14-16. Tubuhnya berbentuk gilik panjang & silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah yg termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot & cacing kalung. Cacing tanah jenis Perionyx berbentuk gilik berwarna ungu tua sampai merah kecokelatan dgn jumlah segmen 75-165 & klitelumnya terletak pd segmen 13 & 17. Cacing ini biasanya agak manja sehingga dalam pemeliharaannya diperlukan perhatian yg lebih serius. Cacing jenis Lumbricus Rubellus memiliki keunggulan lebih dibanding kedua jenis yg lain di atas, karena produktivitasnya tinggi (penambahan berat badan, produksi telur/anakan & produksi bekas cacing “kascing”) serta tidak banyak bergerak
4. MANFAAT CACING TANAH
Dalam bidang pertanian, cacing menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi & struktur tanah. Akibatnya lahan menjadi subur & penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi baik. Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba yg menguntungkan tanaman. Selain itu juga cacing tanah dpt digunakan sebagai:
- Bahan Pakan Ternak
Berkat kandungan protein, lemak & mineralnya yg tinggi, cacing tanah dpt dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang & kodok. - Bahan Baku Obat & bahan ramuan untuk penyembuhan penyakit.
Secara tradisional cacing tanah dipercaya dpt meredakan demam, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi & tipus. - Bahan Baku Kosmetik
Cacing dpt diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit & bahan baku pembuatan lipstik. - Makanan Manusia
Cacing merupakan sumber protein yg berpotensi untuk dimasukkan sebagai bahan makanan manusia seperti halnya daging sapi atau Ayam.
5. PERSYARATAN LOKASI CACING TANAH
- Tanah sebagai media hidup cacing harus mengandung bahan organik dalam jumlah yg besar.
- Bahan-bahan organik tanah dpt berasal dr serasah (daun yg gugur), kotoran ternak atau tanaman & hewan yg mati. Cacing tanah menyukai bahan-bahan yg mudah membusuk karena lebih mudah dicerna oleh tubuhnya.
- Untuk pertumbuhan yg baik, cacing tanah memerlukan tanah yg sedikit asam sampai netral atau ph sekitar 6-7,2. dgn kondisi ini, bakteri dalam tubuh cacing tanah dpt bekerja optimal untuk mengadakan pembusukan atau fermentasi.
- Kelembaban yg optimal untuk pertumbuhan & perkembangbiakan cacing tanah adalah antara 15-30 %.
- Suhu yg diperlukan untuk pertumbuhan cacing tanah & penetasan kokon adalah sekitar 15–25 derajat C atau suam-suam kuku. Suhu yg lebih tinggi dr 25 derajat C masih baik asal ada naungan yg cukup & kelembaban optimal.
- Lokasi pemeliharaan cacing tanah diusahakan agar mudah penanganan & pengawasannya serta tidak terkena sinar matahari secara langsung, misalnya di bawah pohon rindang, di tepi rumah atau di ruangan khusus (permanen) yg atapnya terbuat dr bahan-bahan yg tidak meneruskan sinar & tidak menyimpan panas.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA CACING TANAH
- Penyiapan Sarana & Peralatan
Pembuatan kandang sebaiknya menggunakan bahan-bahan yg murah & mudah didapat seperti bambu, rumbia, papan bekas, ijuk & genteng tanah liat. Salah satu contoh kandang permanen untuk peternakan skala besar adalah yg berukuran 1,5 x 18 m dgn tinggi 0,45 m. Didalamnya dibuat rak-rak bertingkat sebagai tempat wadah-wadah pemeliharaan. Bangunan kandang dpt pula tanpa dinding (bangunan terbuka). Model-model sistem budidaya/ beternak, antara lain rak berbaki, kotak bertumpuk, pancing bertingkat atau pancing berjajar.. - Pembibitan
Persiapan yg diperlukan dalam pembudidayaan cacing tanah adalah meramu media tumbuh, menyediakan bibit unggul, mempersiapkan kandang cacing & kandang pelindung. - Pemilihan Bibit Calon Induk
Sebaiknya dalam beternak cacing tanah secara komersial digunakan bibit yg sudah ada karena diperlukan dalam jumlah yg besar. Namun bila akan dimulai dr skala kecil dpt pula dipakai bibit cacing tanah dr alam, yaitu dr tumpukan sampah yg membusuk atau dr tempat pembuangan kotoran hewan. - Pemeliharaan Bibit Calon Induk
Pemeliharaan dpt dibagi menjadi beberapa cara: - pemeliharaan cacing tanah sebanyak-banyaknya sesuai tempat yg digunakan. Cacing tanah dpt dipilih yg muda atau dewasa. Jika sarang berukuran tinggi sekitar 0,3 m, panjang 2,5 m & lebar kurang lebih 1 m, dpt ditampung sekitar 10.000 ekor cacing tanah dewasa.
- pemeliharaan dimulai dgn jumlah kecil. Jika jumlahnya telah bertambah, sebagian cacing tanah dipindahkan ke bak lain.
- pemeliharaan kombinasi cara a & b.
- pemeliharaan khusus kokon sampai anak, setelah dewasa di pindah ke bak lain.
- Pemeliharaan khusus cacing dewasa sebagai bibit.
- Sistem Pemuliabiakan
Apabila media pemeliharaan telah siap & bibit cacing tanah sudah ada, maka penanaman dpt segera dilaksanakan dalam wadah pemeliharaan. Bibit cacing tanah yg ada tidaklah sekaligus dimasukan ke dalam media, tetapi harus dicoba sedikit demi sedikit. Beberapa bibit cacing tanah diletakan di atas media, kemudian diamati apakah bibit cacing itu masuk ke dalam media atau tidak. Jika terlihat masuk, baru bibit cacing yg lain dimasukkan. Setiap 3 jam sekali diamati, mungkin ada yg berkeliaran di atas media atau ada yg meninggalkan media (wadah). Apabila dalam waktu 12 jam tidak ada yg meninggalkan wadah berarti cacing tanah itu betah & media sudah cocok. Sebaliknya bila media tidak cocok, cacing akan berkeliaran di permukaan media. Untuk mengatasinya, media harus segera diganti dgn yg baru. Perbaikan dpt dilakukan dgn cara disiram dgn air, kemudian diperas hingga air perasannya terlihat berwarna bening (tidak berwarna hitam atau cokelat tua). - Reproduksi, Perkawinan
Cacing tanah termasuk hewan hermaprodit, yaitu memiliki alat kelamin jantan & betina dalam satu tubuh. Namun demikian, untuk pembuahan, tidak dpt dilakukannya sendiri. dr perkawinan sepasang cacing tanah, masing-masing akan dihasilkan satu kokon yg berisi telur-telur. Kokon berbentuk lonjong & berukuran sekitar 1/3 besar kepala korek api. Kokon ini diletakkan di tempat yg lembab. Dalam waktu 14-21 hari kokon akan menetas. Setiap kokon akan menghasilkan 2-20 ekor, rata-rata 4 ekor. Diperkirakan 100 ekor cacing dpt menghasilkan 100.000 cacing dalam waktu 1 tahun. Cacing tanah mulai dewasa setelah berumur 2-3 bulan yg ditandai dgn adanya gelang (klitelum) pd tubuh bagian depan. Selama 7-10 hari setelah perkawinan cacing dewasa akan dihasilkan 1 kokon. - Pemeliharaan
- Pemberian Pakan
Cacing tanah diberi pakan sekali dalam sehari semalam sebanyak berat cacing tanah yg ditanam. Apabila yg ditanam 1 Kg, maka pakan yg harus diberikan juga harus 1 Kg. Secara umum pakan cacing tanah adalah berupa semua kotoran hewan, kecuali kotoran yg hanya dipakai sebagai media. Hal yg perlu diperhatikan dalam pemberian pakan pd cacing tanah, antara lain :
- pakan yg diberikan harus dijadikan bubuk atau bubur dgn cara diblender.
- bubur pakan ditaburkan rata di atas media, tetapi tidak menutupi seluruh permukaan media, sekitar 2-3 dr peti wadah tidak ditaburi pakan.
- pakan ditutup dgn plastik, karung , atau bahan lain yg tidak tembus cahaya.
- pemberian pakan berikutnya, apabila masih tersisa pakan terdahulu, harus diaduk & jumlah pakan yg diberikan dikurangi.
- bubur pakan yg akan diberikan pd cacing tanah mempunyai perbandingan air 1:1.
Penggantian Media
Media yg sudah menjadi tanah/kascing atau yg telah banyak telur (kokon) harus diganti. Supaya cacing cepat berkembang, maka telur, anak & induk dipisahkan & ditumbuhkan pd media baru. Rata rata penggantian media dilakukan dalam jangka waktu 2 Minggu.
Media yg sudah menjadi tanah/kascing atau yg telah banyak telur (kokon) harus diganti. Supaya cacing cepat berkembang, maka telur, anak & induk dipisahkan & ditumbuhkan pd media baru. Rata rata penggantian media dilakukan dalam jangka waktu 2 Minggu.
Proses Kelahiran
Bahan untuk media pembuatan sarang adalah: kotoran hewan, dedaunan/Buah-buahan, batang pisang, limbah rumah tangga, limbah pasar, kertas koran/kardus/kayu lapuk/bubur kayu. Bahan yg tersedia terlebih dahulu dipotong sepanjang 2,5 Cm. Berbagai bahan, kecuali kotoran ternak, diaduk & ditambah air kemudian diaduk kembali. Bahan campuran & kotaran ternak dijadikan satu dgn persentase perbandingan 70:30 ditambah air secukupnya supaya tetap basah.
7. HAMA & PENYAKIT CACING TANAH
Keberhasilan beternak cacing tanah tidak terlepas dr pengendalian terhadap hama & musuh cacing tanah. Beberapa hama & musuh cacing tanah antara lain: semut, kumbang, burung, kelabang, lipan, lalat, tikus, katak, tupai, ayam, itik, ular, angsa, lintah, kutu & lain-lain. Musuh yg juga ditakuti adalah semut merah yg memakan pakan cacing tanah yg mengandung karbohidrat & lemak. Padahal kedua zat ini diperlukan untuk penggemukan cacing tanah. Pencegahan serangan semut merah dilakukan dgn cara disekitar wadah pemeliharaan (dirambang) diberi air cukup.
8. PANEN CACING TANAH
Dalam beternak cacing tanah ada dua hasil terpenting (utama) yg dpt diharapkan, yaitu biomas (cacing tanah itu sendiri) & kascing (bekas cacing). Panen cacing dpt dilakukan dgn berbagai cara salah satunya adalah dgn mengunakan alat penerangan seperti lampu petromaks, lampu neon atau bohlam. Cacing tanah sangat sensitif terhadap cahaya sehingga mereka akan berkumpul di bagian atas media. Kemudian kita tinggal memisahkan cacing tanah itu dgn medianya. Ada cara panen yg lebih ekonomis dgn membalikan sarang. Dibalik sarang yg gelap ini cacing biasanya berkumpul & cacing mudah terkumpul, kemudian sarang dibalik kembali & pisahkan cacing yg tertinggal. Jika pd saat panen sudah terlihat adanya kokon (kumpulan telur), maka sarang dikembalikan pd wadah semula & diberi pakan hingga sekitar 30 hari. Dalam jangka waktu itu, telur akan menetas. & cacing tanah dpt diambil untuk dipindahkan ke wadah pemeliharaan yg baru & kascingnya siap di panen.
Sumber warintek.net
http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/12/beternak-budidaya-cacing-tanah.html
Demikian ttg BETERNAK/ BUDIDAYA CACING TANAH semoga bermanfaat.
Beternak Burung Puyuh/ Budidaya Burung Puyuh
Beternak Burung Puyuh/ Budidaya Burung Puyuh – Budidaya Petani. Berikut akan disajikan tentang bagaimana cara beternak burung puyuh. Budidaya hewan yg satu ini patut dicoba karena menjanjikan juga hasilnya. Terimakasih atas kunjungannya di Beternak Burung Puyuh/ Budidaya Burung Puyuh di blog ini.
1. SEJARAH SINGKAT BURUNG PUYUH
Puyuh merupakan jenis burung yg tidak bisa terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek & bisa diadu. Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs. Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”, merupakan bangsa burung (liar) yg pertama kali diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870. & terus dikembangkan ke penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal, & diternak semenjak akhir tahun 1979. Kini mulai bermunculan di kandang-kandang ternak yg ada di Indonesia.
2. SENTRA PETERNAKAN BURUNG PUYUH
Sentra Peternakan burung puyuh banyak terdapat di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur & Jawa Tengah
3. JENIS BURUNG PUYUH
Kelas : Aves (Bangsa Burung)
Ordo : Galiformes
Sub Ordo : Phasianoidae
Famili : Phasianidae
Sub Famili : Phasianinae
Genus : Coturnix
Species : Coturnix-coturnix Japonica
Ordo : Galiformes
Sub Ordo : Phasianoidae
Famili : Phasianidae
Sub Famili : Phasianinae
Genus : Coturnix
Species : Coturnix-coturnix Japonica
4. MANFAAT BURUNG PUYUH
- Telur & dagingnya mempunyai nilai gizi & rasa yg lezat
- Bulunya sebagai bahan aneka kerajinan atau perabot rumah tangga lainnya
- Kotorannya sebagai pupuk kandang ataupun kompos yg baik bisa digunakan sebagai pupuk tanaman
5. PERSYARATAN LOKASI BURUNG PUYUH
- Lokasi jauh dr keramaian & pemukiman penduduk
- Lokasi mempunyai strategi transportasi, terutama jalur sapronak & jalur-jalur pemasaran
- Lokasi terpilih bebas dr wabah penyakit
- Bukan merupakan daerah sering banjir
- Merupakan daerah yg selalu mendapatkan sirkulasi udara yg baik.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA BURUNG PUYUH
- Penyiapan Sarana & Peralatan
- Perkandangan
Dalam sistem perkandangan yg perlu diperhatikan adalah temperatur kandang yg ideal atau normal berkisar 20-25 derajat C; kelembaban kandang berkisar 30-80%; penerangan kandang pd siang hari cukup 25-40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku utk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar matahari pagi bisa masuk kedalam kandang. Model kandang puyuh ada 2 (dua) macam yg biasa diterapkan yaitu sistem litter (lantai sekam) & sistem sangkar (batere). Ukuran kandang utk 1 m 2 bisa diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjuntnya menjadi 60 ekor utk umur 10 hari sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor/m 2 sampai masa bertelur. Adapun kandang yg biasa digunakan dlm budidaya burung puyuh adalah: - Kandang utk induk pembibitan
Kandang ini berpegaruh langsung terhadap produktifitas & kemampuan mneghasilkan telur yg berkualitas. Besar atau ukuran kandang yg akan digunakan harus sesuai dgn jumlah puyuh yg akan dipelihara. Idealnya satu ekor puyuh dewasamembutuhkan luas kandang 200 m2. - Kandang utk induk petelur
Kandang ini berfungsi sebagai kandang utk induk pembibit. Kandang ini mempunyai bentuk, ukuran, & keperluan peralatan yg sama. Kepadatan kandang lebih besar tetapi bisa juga sama. - Kandang utk anak puyuh/umur stater(kandang indukan)
Kandang ini merupakan kandang bagi anak puyuh pd umur starter, yaitu mulai umur satu hari sampai dgn dua sampai tiga minggu. Kandang ini berfungsi utk menjaga agar anak puyuh yg masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung & mendapat panas yg sesuai dgn kebutuhan. Kandang ini perlu dilengkapi alat pemanas. Biasanya ukuran yg sering digunakan adalah lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, & tinggi kaki 50 cm. (cukup memuat 90-100 ekor anak puyuh). - Kandang utk puyuh umur grower (3-6 minggu) & layer (lebih dr 6 minggu)
Bentuk, ukuran maupun peralatannya sama dgn kandang utk induk petelur. Alas kandang biasanya berupa kawat ram. - Peralatan
Perlengkapan kandang berupa tempat makan, tempat minum, tempat bertelur & tempat obat-obatan. - Penyiapan Bibit
Yang perlu diperhatikan oleh peternak sebelum memulai usahanya, adalah memahami 3 (tiga) unsur produksi usaha perternakan yaitu bibit/pembibitan, pakan (ransum) & pengelolaan usaha peternakan. Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dgn tujuan pemeliharaan, ada 3 (tiga) macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu: - a. utk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yg sehat atau bebas dr kerier penyakit.
- b. utk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan & puyuh petelur afkiran.
- Untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yg baik produksi telurnya & puyuh jantan yg sehat yg siap membuahi puyuh betina agar bisa menjamin telur tetas yg baik.
- 6.3. Pemeliharaan
- 1) Sanitasi & Tindakan Preventif
Untuk menjaga timbulnya penyakit pd pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan kandang & vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini
mungkin. - 2) Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat & apabila ada tanda-tanda yg kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dgn petunjuk dokter hewan atau dinas peternakan setempat atau petunjuk dr Poultry Shoup. - 3) Pemberian Pakan
Ransum (pakan) yg bisa diberikan utk puyuh terdiri dr beberapa bentuk, yaitu: bentuk pallet, remah-remah & tepung. Karena puyuh yg suka usil memtuk temannya akan mempunyai kesibukan dgn mematuk-matuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi & siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari. utk pemberian minum pd anak puyuh pd bibitan terus-menerus. - 4) Pemberian Vaksinasi & Obat
Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dgn dosis separo dr dosis utk ayam. Vaksin bisa diberikan melalui tetes mata (intra okuler) atau air minum (peroral). Pemberian obat segera dilakukan apabila puyuh terlihat gejala-gejala sakit dgn meminta bantuan petunjuk dr PPL setempat ataupun dr toko peternakan (Poultry Shoup), yg ada di dekat Anda beternak puyuh.
7. HAMA & PENYAKIT BURUNG PUYUH
- Radang usus (Quail enteritis)
Penyebab: bakteri anerobik yg membentuk spora & menyerang usus, sehingga timbul pearadangan pd usus.
Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berair & mengandung asam urat.
Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisashkan burung puyuh yg sehat dr yg tlah terinfeksi. - Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang
spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu & lumpuh.
Pengendalian: - menjaga kebersihan lingkungan & peralatan yg tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yg mati segera dibakar/dibuang;
- pisahkan ayam yg sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yg mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.
- Berak putih (Pullorum)
Penyebab: Kuman Salmonella pullorum & merupakan penyakit menular.
Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut & sayap lemah menggantung.
Pengendalian: sama dgn pengendalian penyakit tetelo. - Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah & mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian: - menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering;
- dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dlm air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox
- Cacar Unggas (Fowl Pox)
Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dr semua umur & jenis kelamin.
Gejala: imbulnya keropeng-keropeng pd kulit yg tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut & farink yg apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah.
Pengendalian: vaksin dipteria & mengisolasi kandang atau puyuh yg terinfksi. - Quail Bronchitis
Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yg bersifat sangat menular.
Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk & bersi, mata & hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir serta kadangkala kepala & leher agak terpuntir.
Pengendalian: pemberian pakan yg bergizi dgn sanitasi yg memadai. - Aspergillosis
Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus.
Gejala: Puyuh mengalami gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.
Pengendalian: memperbaiki sanitasi kandang & lingkungan sekitarnya. - Cacingan
Penyebab: sanitasi yg buruk.
Gejala: puyuh tampak kurus, lesu & lemah.
Pengendalian: menjaga kebersihan kandang & pemberian pakan yg terjaga kebersihannya.
8. PANEN BURUNG PUYUH
- Hasil Utama
Pada usaha pemeliharaan puyuh petelur, yg menjadi hasil utamanya adalah produksi telurnya yg dipanen setiap hari selama masa produksi berlangsung. - Hasil Tambahan
Sedangkan yg merupakan hasil tambahan antara lain berupa daging afkiran, tinja & bulu puyuh.
sumber http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=4&doc=4a4
http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/12/beternak-burung-puyuh-budidaya-burung.html
Demikian artikel ttg Beternak Burung Puyuh/ Budidaya Burung Puyuh , semoga bermanfaat.
Baca juga:
http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/12/beternak-burung-puyuh-budidaya-burung.html
Demikian artikel ttg Beternak Burung Puyuh/ Budidaya Burung Puyuh , semoga bermanfaat.
Baca juga:
Langganan:
Postingan (Atom)