Rabu, 23 Oktober 2013

Manfaat dan Khasiat Angsana

Manfaat dan Khasiat Angsana - Budidaya Petani. Berikut adalah Manfaat dan Khasiat dari Angsana.

Manfaat dan Khasiat Angsana

Penyakit Yang Dapat Diobati :
KHASIAT Adstringen dan diuretik. PENELITIAN Hayati, 1990. Jurusan Farmasi, FMIPA USU. Telah melakukan penelitian pengaruh infus daun Angsana terhadap penurunan kadar gula darah kelinci dibandingkan dengan tolbutamid. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata infus daun Angsana 5 ml, 10% dan 20°Io secara oral menurunkan kadar gula darah kelinci. Pengaruh infus 10% tidak ada beda dengan 50 mg/kg bb tolbutamid, sedangkan penurunan oleh infus 20% lebih besar daripada pengaruh oleh tolbutalmid. 

KHASIAT
Adstringen dan diuretik.

KEGUNAAN
Kulit kayu:
Batu ginjal.
Sariawan mulut (obat kumur).

Daun muda:
Kencing manis.
Bisul (obat luar).

Getah (Kino):
Luka (obat luar).
Sariawan mulut (obat luar).

RAMUAN DAN TAKARAN

Batu Ginjal
Ramuan:
Kulit kayu Angsana   3 gram
Daun Keji beling       2 gram
Daun Kumis kucing  4 gram
Air                           115 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus atau diseduh.

Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml. Bila batu telah keluar, baik berupa kristal maupun air kencing yang keruh atau air kencing yang berbuih maka pemberian jamu dihentikan. Kemudian dilanjutkan minum teh daun Kumis kucing 6% dalam air. 6 gram daun Kumis kucing diseduh dengan air mendidih sebanyak 100 ml. Diminum seperti kebiasaan minum teh.

Sariawan Mulut
Ramuan:
Kulit kayu Angsana     4 gram
Daun Saga segar        4 gram
Daun Sirih segar         3 helai
Air                              115 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus atau diseduh.
Bila diperlukan tambahkan 10 gram gips pada beningan, didiamkan beberapa saat, lalu disaring dan diambil bagian beningnya. (Gips dapat dibeli di apotik atau toko kimia).

Cara pemakaian:
Untuk kumur, tiap 3 jam sekali, tiap kali pakai 50 ml, bila perlu dapat diencerkan dengan air.

Bisul
Bisul dicuci dengan air bersih atau alkohol 70%. Kemudian daun Angsana diremas dan ditempelkan pada bisul tersebut. Diperbaharui tiap 3 jam sekali.

 Artikel Lainnya:

Khasiat dan Manfaat Andong

Khasiat dan Manfaat Andong - Budidaya Petani. Berikut adalah Khasiat dan Manfaat dari Andong.

Khasiat dan Manfaat Andong

Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Mendinginkan. KHASIAT Hemostatik dan anti bengkak.
KEGUNAAN:

1.Batuk darah.
2.Disentri.
3.Haid terlalu banyak.
4.Wasir berdarah.

RAMUAN DAN TAKARAN
Batuk Darah, Haid terlalu banyak
Ramuan:
Daun Andong segar        5 helai
Air                                    secukupnya

Cara pembuatan:
Dibuat infus, diseduh, atau dipipis.

Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml. Untuk pipis, diminurn 1 kali sehari 1/4 cangkir.

Lama pengobatan:
Diulang sampai sembuh.

Wasir
Ramuan:
Daun Andong segar    3 helai
Daun Wungu segar    7 helai
Air matang                 secukupnya

Cara pembuatan:
Dipipis.

Cara pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 1/4 cangkir.

Lama pengobatan:
Diulangi selama 14 hari.

 Artikel Lainnya:

Manfaat dan Khasiat Alpokat

Manfaat dan Khasiat Alpokat - Budidaya Petani. Berikut adalah Manfaat dan Khasiat dari Alpokat.

Manfaat dan Khasiat Alpokat

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sariawan, melembabkan kulit kuring, kencing batu, sakit kepala; Darah tinggi (Hipertensi), nyeri saraf (neuralgia), nyeri lambung,; Saluran napas membengkak (bronchial swellings), sakit gigi,; Kencing manis (diabetes melitus), menstruasi tidak teratur.;
BAGIAN YANG DIPAKAI: Daging buah, daun, biji.

KEGUNAAN:
Daging buah :
- Sariawan.
- Melembabkan kulit kering.

Daun:
- Kencing batu.
- Darah tinggi, sakit kepala.
- Nyeri syaraf.
- Nyeri lambung.
- Saluran napas membengkak (bronchial swellings).
- Menstruasi tidak teratur.

Biji:
- Sakit gigi.
- Kencing manis.

PEMAKAIAN,.
Untuk minum: 3-6 lembar daun.         
Pemakaian Luar:  Daging buah secukupnya dilumatkan, dipakai untuk masker. Daun untuk pemakaian setempat, biji digiling halus menjadi serbuk untuk menghilangkan sakit.

CARA PEMAKAIAN:
1. Sariawan:
    Sebuah isi alpokat yang sudah masak diberi 2 sendok makan madu
    murni, diaduk merata lalu dimakan. Lakukan setiap hari sampai
    sembuh.

2. Kencing batu:
    4 lembar daun alpokat, 3 buah rimpang teki, 5 tangkai daun randu,
    setengah biji pinang, 1 buah pala, 3 jari gula enau, dicuci lalu
    direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas.
    Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.

3. Darah tinggi :
    3 lembar daun alpokat dicuci bersih lalu diseduh dengan 1 gelas air
    panas. Setelah dingin diminum sekaligus.

4. Kulit muka kering:
    Buah diambil isinya lalu dilumatkan sampai seperti bubur. Dipakai
    untuk masker, dengan cara memoles muka yang kering. Muka
    dibasuh dengan air setelah lapisan  masker alpokat tersebut
    mengering.

5. Sakit gigi berlubang:
    Lubang pada gigi dimasukkan bubuk biji alpokat.

6. Bengkak karena Peradangan:
    Bubuk dari biji secukupnya ditambah sedikit air sampai menjadi
    adonan seperti bubur, balurkan kebagian tubuh yang sakit.

7. Kencing manis:
    Biji dipanggang di atas api lalu dipotong kecil-kecil dengan golok,
    kemudian digodok dengan air bersih sampai airnya menjadi coklat.
    Saring, minum setelah dingin.

8. Teh dan alpokat baik untuk menghilangkan rasa sakit kepala, nyeri
    lambung, bengkak pada saluran napas, rasa nyeri syaraf (Neuralgia)
    dan datang haid tidak teratur.

Data penelitian:
Daun mempunyai aktivitas antibakteri dan menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus strain A dan B. Staphylococcus albus, Pseudomonas sp., Proteus sp., Escherichea coli dan Bacillus subtilis (E.O. ognulans dan E. Ramstad 1975). 

 Artikel Lainnya:

Manfaat dan Khasiat Alang Alang

Manfaat dan Khasiat Alang Alang - Budidaya Petani. Berikut adalah Manfaat dan Khasiat dari tanaman Alang Alang.

Manfaat dan Khasiat Alang Alang

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rimpang: pelembut kulit; peluruh air seni, pembersih darah, penambah nafsu makan, penghenti perdarahan. di samping itu dapat digunakan pula dalam upaya pengobatan penyakit kelamin (kencing nanah, kencing darah, raja singa), penyakit ginjal, luka, demam, tekanan darah tinggi dan penyakit syaraf. Semua bagian tumbuhan digunakan sebagai pakan hewan,bahan kertas,dan untuk pengobatan kurap. EFEK BIOLOGI dan FARMAKOLOGI Infusa rimpang alang-alang berefek sebagai diuretika, atas dasar peningkatan konsentrasi elektrolit (Na,K,Cl) urin tikus putih jantan. Pemberian infusa akar alang-alang dengan dosis 40, 50, 60, 70 g/kgBB berefek antipiretik pada marmot. Infusa bunga alang-alang pada konsentrasi 10% dengan dosis 12 ml/ kgBB berefek antipiretik yang relatif sama dengan suspensi parasetamol 10% pada merpati. Uji Klinik: Dekokta akar alang-alang dengan dosis 250-300 g, 2 kali pagi dan sore dapat menyembuhkan 27 kasus dari 30 penderita nefritis akut. Pada nefritis kronis, herba alang-alang dapat mengurangi edema dan menurunkan tekanan darah. Dekokta herba 250 g dalam bentuk tunggal maupun dikombinasikan dengan rimpang dan daun Nelumbo nucifera dan daun Agrimonia pilosa dapat mengobati epistaksis (mimisan), hemoptisis (batuk darah), hematuri (kencing darah), menorrhagia, dan perdarahan gastrointestinal bagian atas. Di samping itu dilaporkan juga bahwa dekokta akar alang-alang dapat efektif untuk pengobatan hepatitis viral akut pada 28 kasus; biasanya digunakan bersama-sama dengan Plantago asiatica, Glechoma longituba dan tunas Artemisia capillaris. Toksisitas: Pada pemakaian sesuai aturan, praktis tidak toksik. Efek yang tidak dfinginkan: Pusing, mual, adanya peningkatan rasa ingin buang air besar, kadang-kadang terjadi pada penggunaan klinik. Teknologi Farmasi: Selulosa daun alang-alang mempunyai daya serap terhadap air yang relatif cukup baik dalam pembuatan tablet secara cetak langsung.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN:
Hanya akarnya (rimpang) yang digunakan untuk pengobatan

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT:

Sebagai peluruh air seni:
49 buah rimpang kering, dipotong-potong kemudian ditambah dengan 2 gelas air dan dididihkan hingga volume air tinggal 1 gelas, disaring, kemudian diminum 2 kali sehari.

Demam karena buang air kecil berdarah:
1 sendok penuh rimpang alang-alang, rebus dengan beberapa potong tang kwe (daging buah beligu setengah matang yang dibuat manisan kering) dalam dua gelas sampai airnya tinggal separuh. Air ini diminum 2 gelas 1 hari. Air kencing akan normal dan suhu badan turun.

"Zwartwaterkoorts" (Bld):
Minum air rebusan akar alang alang sebagai teh.

 Artikel Lainnya:
 Manfaat dan Khasiat Akar Wangi
 Manfaat dan Khasiat Akar Manis
 Manfaat dan Khasiat Ajeran
 Manfaat dan Khasiat Adem Ati

Manfaat dan Khasiat Akar Wangi

Manfaat dan Khasiat Akar Wangi - Budidaya Petani. Berikut adalah Manfaat dan Khasiat Akar Wangi.

Manfaat dan Khasiat Akar Wangi

KEGUNAAN
Bau mulut (obat kumur).
Rematik (obat luar).

RAMUAN DAN TAKARAN

Napas/Mulut bau
Ramuan:
Akar wangi  beberapa potong
Daun Sirih segar  2 lembar
Herba Pegagan segar  1 genggam
Buah Kapulaga  6 butir
Air  110 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus.

Cara pemakaian:
Untuk berkumur 2 kali sehari, tiap kali pakai 100 ml Bila perlu dapat diencerkan dengan air hangat, sebagian dapat ditelan karena tidak berbahaya.

 Artikel Lainnya:

Manfaat dan Khasiat Akar Manis

Manfaat dan Khasiat Akar Manis - Budidaya Petani. Berikut adalah manfaat dan khasiat akar manis.

Manfaat dan Khasiat Akar Manis

Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Menetralkan, rasa manis. KHASIAT Ekspektoran, anti inflamasi, dan spasmolitik.
Pemanfaatan :
KEGUNAAN
Anti kolestrol.
Bronkhitis.
Batuk.
Mulas
Tukak lambung

RAMUAN DAN TAKARAN
Batuk
Ramuan:
Akar Manis     1,5 gram
Rimpang           8 gram
Daun Sirih        3  lembar
Air                 130 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus.

Cara pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore sebelum makan, tiap kali minum 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang sampai sembuh.

Tukak Lambung
Ramuan:
Akar Manis            3 gram
Rimpang Kunyit     4 gram
Air                      130 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus atau diseduh.

Cara pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. Tiap kali minum 100 ml.

Lama pengobatan
Diulang selama 14 hari. Bagi penderita yang tidak tahan panasnya kunyit, ramuan dapat ditambah air hingga encer, diendapkan dahulu kemudian diminum.

Peringatan
Takaran yang terlalu besar dan pemakaian terlalu lama dapat mengakibatkan hipoklamia.

 Artikel Lainnya:

Jumat, 18 Oktober 2013

Manfaat dan Khasiat Ajeran

Manfaat dan Khasiat Ajeran - Budidaya Petani. Berikut hal yang terkait dengan Ajeran antara lain sebagai berikut.

Manfaat dan Khasiat Ajeran


(Bidens pilosa L.)
Sinonim :
Bidens sundaica Blume (1826), Bidens leucorrhiza (Lour.) DC. (1836), Bidens pilosa L. var. minor (Blume) Sherff (1925).

Familia :
Asteraceae (Compositae).

Uraian :
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan liar dan banyak ditemui di pinggir jalan. Kadang-kadang ditanam di halaman, sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini tergolong terna, tinggi dapat mencapai 150 cm. Batang berbentuk segi empat, warna hijau. Daun bertiga-tiga, masing-masing berbentuk bulat telur, pinggir bergerigi. Bunga bertangkai panjang, mahkota bunga berwarna putih dengan putik berwarna kuning. Bagian yang digunakan Seluruh bagian tumbuhan yang berada di atas tanah (herba).


Nama Lokal :
NAMA DAERAH: ajeran, hareuga (Sunda), jaringan, ketul (Jawa). NAMA ASING: Black jack (En). Sornet (Fr). Malaysia: kancing baju, pau-pau pasir, keroten. Papua New Guinea: ivu na mag (Gunantuna, New Britain), rakot (Kurtatchi, Bougainville). Philippines: dadayem (Ibanag), burburtak (Ilocano), pisau-pisau (Bisaya). Thailand: puen noksai, kee nok sai, yaa koncham khaao. Vietnam: d[ow]n bu [oos] t, t [uwr] t [oo] hoang, q [ur]y tr [aa] m th [ar] o. NAMA SIMPLISIA Bidentitis pilosae Herba; Herba Ajeran.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Mendinginkan, rasa pahit, dan melancarkan peredaran darah. KHASIAT Antiinflamasi, antipiretik, dan antiseptik.

Pemanfaatan :
KEGUNAAN
1. Demam.
2. Pencernaan tidak baik.
3. Rematik (nyeri persendian).
4. Selesma.
5.Usus buntu.
6.Wasir.

RAMUAN DAN TAKARAN

Selesma dan Demam
Ramuan:
Herba Ajeran (3 gram)
Babakan Pule (200 mg)
Daun Sembung (3 gram)
Daun Poko (2 gram)
Air (130 ml)

Cara pembuatan:
Dibuat infus atau diseduh.

Cara pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang sampai sembuh.

Usus Buntu
Penyakit usus buntu harus segera ditangani oleh dokter. Bila karena sesuatu hal, dokter belum dapat ditemui, ramuan ini dapat digunakan.

Ramuan:
Herba Ajeran (5 gram)
Air (120 ml)

Cara pembuatan:
Dibuat infus atau pil.

Cara pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml, atau 3 kali sehari 9 pil.

Lama pengobatan:
Diulang selama 20 hari.

Komposisi :
Alkaloid poliina, saponin, zat pahit, minyak atsiri, dan zat samak.

Demikian Manfaat dan Khasiat Ajeran, semoga bermanfaat.

 Artikel Lainnya:

Manfaat Adem Ati

Manfaat dan Khasiat Adem Ati - Budidaya Petani. Hal yang terkait dengan Adem Ati antara lain sebagai berikut.

(Litsea glutinosa (Lour.) C.D. Robins.)
Sinonim :
Litsea chinensis Lamk. Litsea littoralis (L.) Vill.

Familia :
Lauraceae.

Manfaat Adem Ati

Manfaat Adem Ati

Uraian :
Berupa pohon, tinggi dapat mencapai 10 meter. Batang berkayu dan bercabang-cabang. Daun tunggal, bentuk elips, warna hijau, dan berbulu halus. Perbungaan bentuk malai, mahkota bunga berwarna putih kekuningan. Buah bulat, buah muda berwarna hijau, setelah tua berwarna hitam. Akar tunggang warna cokelat muda. Bagian yang digunakan Akar, kulit kayu, dan daun.


Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Huru batu, Huru beusai, Huru tangkalak, Madang kapas (Sd); Adem ati, Kapu ketek, Nyampu wingka, Wuru beling (Jw). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Litseae glutinosae Radix; Akar Adem Ati. Litseae glutinosae Cortex; Kulit kayu Adem Ati. Litseae glictinosae Folium; Daun Adem Ati.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sifat Khas Manis, pahit, dan mendinginkan. KHASIAT Anti inflamasi, analgesik, dan hemostatik.

Pemanfaatan :
Kegunaan Di Masyarakat
Akar:
1. Mencret.
2. Kencing manis.
3. Radang usus.
4. Radang kulit bernanah (obat luar).

Kulit kayu dan Daun (obat luar):
1. Bisul;
2. Luka berdarah;
3. Obat penenang;
4. Radang kulit bernanah;
5. Radang payudara;

RAMUAN DAN TAKARAN

Kencing Manis

Ramuan:
Akar Adem Ati                         5 gram
Daun Salam segar                 4 lembar
Air                                          140 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus.

Cara pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, setiap minum 100 ml.

Mencret, Radang Usus
Ramuan:
Akar Adem Ati                        6 gram
Rimpang Kunyit segar            6 gram
Ai                                            110 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus atau diseduh.

Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang selama 3 hari (Mencret), 14 hari (Radang usus). Bila tidak menunjukkan gejala penyembuhan dianjurkan untuk ke dokter.

Radang Kulit Bernanah, Radang Payudara, Luka, dan Bisul
Ramuan:
Kulit kayu/Daun segar Adem Ati                                    secukupnya
Daun Sambilata                                                              secukupnya
Air                                                                                   secukupnya

Cara pembuatan:
Dipipis hingga berbentuk pasta.

Cara pemakaian:
Ratakan pasta pada bagian kulit yang sakit. Sebelum dibaluri dengan pasta tersebut, sebaiknya dibersihkan dengan air hangat dahulu.

Lama pengobatan:
Diperbaharui setiap 3 jam.
Komposisi :
Alkaloid (golongan fenantrena dan aporfina), flavonoida, tanin, polifenol, dan minyak atsiri.

Demikian Artikel Manfaat Adem Ati, semoga bermanfaat.

 Artikel Lainnya:

Manfaat Khasiat Adas

Manfaat dan Khasiat Adas - Budidaya Petani. Berikut adalah yang berhubungan dengan adas antara lain:
(Foeniculum vulgare Mill.)
Sinonim :
= E officinale, All. = Anethum foeniculum, Linn.
Familia :
Apiaccae (Umbelliferae)

Manfaat Khasiat Adas

Manfaat Khasiat Adas

Uraian :
Adas merupakan satu dari sernbilan tumbuhan obat yang dianggap berrnukjizat di Anglo-Saxon. Di Indonesia telah dibudidayakan dan kadang sebagai tanarnan bumbu atau tanaman obat. Turnbuhan ini dapat hidup dari dataran rendah sampai ketinggian 1.800 m di atas permukaan laut, namun akan tumbuh lebih baik pada dataran tinggi. Asalnya dari Eropa Selatan dan Asia, dan karena manfaatnya kemudian banyak ditanam di Indonesia, India, Argentina, Eropa, dan Jepang. Terna berumur panjang, tinggi 50 cm - 2 m, tumbuh merumpun. Satu rumpun biasanya terdiri dari 3 - 5 batang. Batang hijau kebiru- biruan, beralur, beruas, berlubang, bila memar baunya wangi. Letak daun berseling, majemuk menyirip ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit, bentuk jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berseludang warna putih, seludang berselaput dengan bagian atasnya berbentuk topi. Perbungaan tersusun sebagai bunga payung majemuk dengan 6 - 40 gagang bunga, panjang ibu gagang bunga 5 - 1 0 em, panj' ang gagang bunga 2 - 5 mm, mahkota berwarna kuning, keluar dari ujung batang. Buah lonjong, berusuk, panjang 6 - 10 mm, lebar 3 - 4 mm, masih muda hijau setelah tua cokelat agak hijau atau cokelat agak kuning sampai sepenuhnya cokelat. Namun, warna buahnya ini berbeda-beda tergantung negara asalnya. Buah masak mempunyai bau khas aromatik, bila dicicipi rasanya relatif seperti kamfer. Adas menghasilkan minyak adas, yang merupakan basil sulingan serbuk buah adas yang masak dan kering. Ada dua macam minyak adas, manis dan pahit. Keduanya, digunakan dalam industri obat-obatan. Adas juga dipakai untuk bumbu, atau digunakan sebagai bahan yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat. Biasanya adas digunakan bersama-sama dengan kulit batang pulosari. Daunnya bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji atau dengan memisahkan anak tanaman.

Nama Lokal :
Hades (Sunda), adas, adas londa, adas landi (Jawa),; Adhas (Madura), adas (Bali), wala wunga (Sumba).; Das pedas (Aceh), adas, adas pedas (melayu).; Adeh, manih (Minangkabau). paapang, paampas (Menado).; Popoas (Alfuru), denggu-denggu (Gorontalo), ; Papaato (Buol), porotomo (Baree). kumpasi (Sangir Talaud).; Adasa, rempasu (Makasar), adase (Bugis).; Hsiao hui (China), phong karee, mellet karee (Thailand),; Jintan Manis (Malaysia). barisaunf, madhurika (Ind./Pak.).; Fennel, commaon fennel, sweet fennel, fenkel, spigel (I).; 
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit perut (mulas), perut kembung, mual, muntah, ASI sedikit,; Diare, sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan, batuk,; Sesak napas (Asma), nyeri haid, haid tidak tertur, rematik goat,; Susah tidur (insomnia), buah pelir turun (orchidoptosis), kolik,; Usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis), batu empedu,; Pembengkakan saluran sperma (epididimis),; Penimbunan cairan dalam kantung buah zakar (hiodrokel testis),; Keracunan tumbuhan obat atau jamur, meningkatkan penglihatan;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Buah masak (Xiaohuixiang, hui-hsiang). Buah yang telah masak dikumpulkan, lalu dijemur sampai kering.

KEGUNAAN:
Buah bermanfaat untuk mengatasi : 
- sakit perut (mulas), perut kembung, rasa penuh di lambung, mual, 
  muntah, diare, 
- sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan, 
- batuk berdahak, sesak napas (asma), 
- haid: nyeri haid, haid tidak teratur, 
- air susu ibu (ASI) sedikit,
- putih telur dalam kencing (proteinuria), 
- susah tidur (insomnia), 
- buah pelir turun (orchidoptosis), 
- usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis), 
- pembengkakan saluran sperma (epididimis), 
- penimbunan cairan di dalam kantung buah zakar (hidrokel testis), 
- mengurangi rasa sakit akibat batu dan membantu menghancurkannya, 
- rematik gout, dan
- keracunan tumbuhan obat atau jamur. 

Daun berkhasiat mengatasi : 
- batuk, 
- perut kembung, koilk, 
- rasa haus, dan 
- meningkatkan penglihatan. 

CARA PEMAKAIAN :
Buah adas sebanyak 3 - 9 g direbus, minum atau buah adas digiling halus, lalu diseduh dengan air mendidih untuk diminum sewaktu hangat. Daun dimakan sebagai sayuran atau direbus, lalu diminum. 
Pemakaian luar, buah kering digiling halus lalu digunakan untuk pemakaian lokal pada sariawan, sakit gigi, sakit telinga dan luka. 
Minyak adas juga dapat digunakan untuk menggosok tubuh anak yang masuk angin. 

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Batuk 
    a. Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g disedub dengan 1/2 
       cangkir air mendidih. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok
       teh madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus. Lakukan 2 kali 
       sehari, sampai sembuh. 

    b. Siapkan daun saga 1/4 genggam, bunga kembang sepatu 2 
       kuntum, daun poko 1/5 genggam, bunga tembelekan 10 kuntum, 
       bawang merah 2 butir, adas 1 sendok teh, pulosari 1 jari, rimpang 
       jahe 1 jari, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong 
       seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 
       setengahnya. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan 3 kali 
       sehari, masing-masing 1/2 gelas. 

2. Sesak napas 
    a. Ambil minyak adas sebanyak 10 tetes diseduh dengan 1 sendok 
       makan air panas. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari, 
       sampai sembuh.

    b. Siapkan adas 1/2 sendok teh, pulosari ¼ jari, rirnpang kencur 2 
       jari, rirnpang temulawak 1 jari, jintan hitam 114 sendok teh, daun 
       poncosudo (Jasminum pubescens) 1/4 genggam, gula merah 
       3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Baban-bahan tadi 
       lalu direbus dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa kira-kira 
       separonya. Setelah dingin disaring, dan siap untuk diminum. 
       Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas. 

3. Sariawan
    Siapkan adas 3/4 sendok teh, ketumbar 3/4 sendok teh, daun iler 
    1/5 genggam, daun saga 1/4 genggam, sisik naga 1/5 genggam, 
    daun sembung 1/4 genggam, pegagan 1/4 genggam, daun kentut 
    1/6 genggam, pulosari 3/4 jari, rimpang lempuyang wangi 1/2 jari, 
    rimpang kunyit ½ jari, kayu manis ¾ jari, gula merah 3 jari, dicuci 
    dan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus 
    dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa separonya. Setelah 
    dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, setiap kali cukup 
    3/4 gelas. 

4. Haid tidak teratur 
    Siapkan daun dan bunga srigading masing-masing.1/5 genggam, 
    jinten hitam 3/4 sendok teh, adas 1/2 sendok teh, pulosari 1/2 jari, 
    bunga kesumba keling 2 kuntum, jeruk nipis 2 buah, gula batu 
    sebesar telur ayam, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. 
    Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai 
    tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, minurn 3 kali sehari, 
    masing-masing 3/4 gelas. Keracunan tumbuhan obat atau jamur 
    Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g, lalu seduh dengan 
    setengah cangkir arak. Minum selagi hangat. 

5. Batu empedu 
    Serbuk buah adas sebanyak 5 g diseduh dengan 1 cangkir air 
    panas. Min
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS Buah : buah masak mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas, hangat, masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung. Daun : berbau aromatik Minyak dari buah : minyak adas (fennel oil). KANDUNGAN KIMIA : Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1 - 6%, mengandung 50 - 60% anetol, lebih kurang 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12% minyak lemak. Kandungan anetol yang menyebabkan adas mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat karminatif. Akar mengandung bergapten. Akar dan biji mengandung stigmasterin (serposterin). Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian : 1. Komponen aktifnya, anisaldehida, meningkatkan khasiat streptomycin untuk pengobatan TBC pada tikus percobaan. 2. Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran kentut (flatus). 3. Menghilangkan dingin dan dahak. 4. Minyak adas yang mengandung anetol, fenkon, chavicol, dan anisaldehid berkhasiat menyejukkan saluran cerna dan bekerja menyerupai perangsang napsu makan. 5. Dari satu penelitian pada manusia dewasa, diternukan bahwa adas mempunyai efek menghancurkan batu ginjal. 6. Pada percobaan binatang, ekstrak dari rebusan daun adas dapat menurunkan tekanan darah. Namun, pengolahan cara lain tidak menunjukkan khasiat ini.

Demikian Artikel Manfaat Adas, Semoga bermanfaat.

 Artikel Lainnya:

Rabu, 09 Oktober 2013

Penyakit dan Hama Yang Menyerang Sapi Perah

Penyakit dan Hama Yang Menyerang Sapi Perah - Budidaya Petani. Berikut adalah Beberapa jenis hama dan penyakit sapi perah antara lain:

Penyakit dan Hama Yang Menyerang Sapi Perah

Penyakit dan Hama Yang Menyerang Sapi Perah

Penyakit Sapi Perah
  1. Penyakit antraks
    • Penyebab: Bacillus anthracis yang menular melalui kontak langsung, makanan/minuman atau pernafasan.
    • Gejala:
      1. demam tinggi, badan lemah dan gemetar;
      2. gangguan pernafasan;
      3. pembengkakan pada kelenjar dada, leher, alat kelamin dan badan penuh bisul;
      4. kadang-kadang darah berwarna merah hitam yang keluar melalui hidung, telinga, mulut, anus dan vagina;
      5. kotoran ternak cair dan sering bercampur darah;
      6. limpa bengkak dan berwarna kehitaman.
    • Pengendalian: vaksinasi, pengobatan antibiotika, mengisolasi sapi yang terinfeksi serta mengubur/membakar sapi yang mati.
  2. Penyakit mulut dan kuku (PMK) atau penyakit Apthae epizootica (AE)
    • Penyebab: virus ini menular melalui kontak langsung melalui air kencing, air susu, air liur dan benda lain yang tercemar kuman AE.
    • Gejala:
      1. rongga mulut, lidah, dan telapak kaki atau tracak melepuh serta terdapat tonjolan bulat berisi cairan yang bening;
      2. demam atau panas, suhu badan menurun drastis;
      3. nafsu makan menurun bahkan tidak mau makan sama sekali;
      4. air liur keluar berlebihan.
    • Pengendalian: vaksinasi dan sapi yang sakit diasingkan dan diobati secara terpisah.
  3. Penyakit ngorok/mendekur atau penyakit Septichaema epizootica (SE)
    • Penyebab: bakteri Pasturella multocida. Penularannya melalui makanan dan minuman yang tercemar bakteri.
    • Gejala:
      1. kulit kepala dan selaput lendir lidah membengkak, berwarna merah dan kebiruan;
      2. leher, anus, dan vulva membengkak;
      3. paru-paru meradang, selaput lendir usus dan perut masam dan berwarna merah tua;
      4. demam dan sulit bernafas sehingga mirip orang yang ngorok. Dalam keadaan sangat parah, sapi akan mati dalam waktu antara 12-36 jam.
    • Pengendalian: vaksinasi anti SE dan diberi antibiotika atau sulfa.
  4. Penyakit radang kuku atau kuku busuk (foot rot)
    • Penyakit ini menyerang sapi yang dipelihara dalam kandang yang basah dan kotor.
    • Gejala:
      1. mula-mula sekitar celah kuku bengkak dan mengeluarkan cairan putih keruh;
      2. kulit kuku mengelupas;
      3. tumbuh benjolan yang menimbulkan rasa sakit;
      4. sapi pincang dan akhirnya bisa lumpuh.
 Artikel Lainnya:

Pedoman Beternak Sapi Perah

Pedoman Beternak Sapi Perah - Budidaya Petani. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pedoman budidaya ternak sapi perah antara lain:

Pedoman Beternak Sapi Perah

Pedoman Beternak Sapi Perah

Penyiapan Sarana dan Peralatan
Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.
Pembuatan kandang untuk tujuan penggemukan (kereman) biasanya berbentuk tunggal apabila kapasitas ternak yang dipelihara hanya sedikit. Namun, apabila kegiatan penggemukan sapi ditujukan untuk komersial, ukuran kandang harus lebih luas dan lebih besar sehingga dapat menampung jumlah sapi yang lebih banyak. Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya berbagai penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi dengan jerami kering sebagai alas kandang yang hangat.
Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disuci hamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, dan bahan-bahan lainnya. Ukuran kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5x2 m atau 2,5x2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8x2 m dan untuk anak sapi cukup 1,5x1 m per ekor, dengan tinggi atas + 2-2,5 m dari tanah. Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C) dan 
kelembaban 75%. Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah (100-500 m) hingga dataran tinggi (> 500 m).

Pembibitan
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh bibit sapi perah betina dewasa adalah:
  1. produksi susu tinggi,
  2. umur 3,5-4,5 tahun dan sudah pernah beranak,
  3. berasal dari induk dan pejantan yang mempunyai keturunan produksi susu tinggi,
  4. bentuk tubuhnya seperti baji,
  5. matanya bercahaya, punggung lurus, bentuk kepala baik, jarak kaki depan atau kaki belakang cukup lebar serta kaki kuat,
  6. ambing cukup besar, pertautan pada tubuh cukup baik, apabila diraba lunak, kulit halus, vena susu banyak, panjang dan berkelok-kelok, puting susu tidak lebih dari 4, terletak dalam segi empat yang simetris dan tidak terlalu pendek,
  7. tubuh sehat dan bukan sebagai pembawa penyakit menular, dan
  8. tiap tahun beranak.
Sementara calon induk yang baik antara lain:
  1. berasal dari induk yang menghasilkan air susu tinggi,
  2. kepala dan leher sedikit panjang, pundak tajam, badan cukup panjang, punggung dan pinggul rata, dada dalam dan pinggul lebar,
  3. jarak antara kedua kaki belakang dan kedua kaki depan cukup lebar,
  4. pertumbuhan ambing dan puting baik,
  5. jumlah puting tidak lebih dari 4 dan letaknya simetris, serta
  6. sehat dan tidak cacat.
Pejantan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
  1. umur sekitar 4-5 tahun,
  2. memiliki kesuburan tinggi,
  3. daya menurunkan sifat produksi yang tinggi kepada anak-anaknya,
  4. berasal dari induk dan pejantan yang baik,
  5. besar badannya sesuai dengan umur, kuat, dan mempunyai sifat-sifat pejantan yang baik,
  6. kepala lebar, leher besar, pinggang lebar, punggung kuat,
  7. muka sedikit panjang, pundak sedikit tajam dan lebar,
  8. paha rata dan cukup terpisah,
  9. dada lebar dan jarak antara tulang rusuknya cukup lebar,
  10. badan panjang, dada dalam, lingkar dada dan lingkar perut besar, serta
  11. sehat, bebas dari penyakit menular dan tidak menurunkan cacat pada keturunannya.
Prosedur:
  1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
    Untuk mengejar produktivitas ternak yang tinggi, diperlukan perbaikan lingkungan hidup dan peningkatan mutu genetik ternak yang bersangkutan. Bibit yang baru datang harus dikarantina untuk penularan penyakit. Kemudian bibit diberi minum air yang dicampur garam dapur, ditempatkan dalam kandang yang bersih dan ditimbang serta dicatat penampilannya.
  2. Perawatan Bibit dan Calon Induk
    Seluruh sapi perah dara yang belum menunjukkan tanda-tanda birahi atau belum bunting setelah suatu periode tertentu, harus disisihkan. Jika sapi yang disisihkan tersebut telah menghasilkan susu, sapi diseleksi kembali berdasarkan produksi susunya, kecenderungan terkena radang ambing dan temperamennya.
  3. Sistim Pemuliabiakan
    Seringkali sapi perah dara dikawinkan dengan pejantan pedaging untuk mengurangi risiko kesulitan lahir dan baru setelah menghasilkan anak satu dikawinkan dengan pejantan sapi perah pilihan. Bibit harus diberi kesempatan untuk bergerak aktif paling tidak 2 jam setiap hari.
Pemeliharaan
  1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
    Pada pemeliharaan secara intensif sapi-sapi dikandangkan sehingga peternak mudah mengawasinya, sementara pemeliharaan secara ekstensif pengawasannya sulit dilakukan karena sapi-sapi yang dipelihara dibiarkan hidup bebas. Sapi perah yang dipelihara dalam naungan (ruangan) memiliki konsepsi produksi yang lebih tinggi (19%) dan produksi susunya 11% lebih banyak daripada tanpa naungan. Bibit yang sakit segera diobati karena dan bibit yang menjelang beranak dikering kandangkan selama 1-2 bulan.
  2. Perawatan Ternak
    Ternak dimandikan 2 hari sekali. Seluruh sapi induk dimandikan setiap hari setelah kandang dibersihkan dan sebelum pemerahan susu. Kandang harus dibersihkan setiap hari, kotoran kandang ditempatkan pada penampungan khusus sehingga dapat diolah menjadi pupuk. Setelah kandang dibersihkan, sebaiknya lantainya diberi tilam sebagai alas lantai yang umumnya terbuat dari jerami atau sisa-sisa pakan hijauan (seminggu sekali tilam tersebut harus dibongkar). Penimbangan dilakukan sejak sapi pedet hingga usia dewasa. Sapi pedet ditimbang seminggu sekali sementara sapi dewasa ditimbang setiap bulan atau 3 bulan sekali. Sapi yang baru disapih ditimbang sebulan sekali. Sapi dewasa dapat ditimbang dengan melakukan taksiran pengukuran berdasarkan lingkar dan lebar dada, panjang badan dan tinggi pundak.
  3. Pemberian Pakan
    Pemberian pakan pada sapi dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
    1. sistem penggembalaan (pasture fattening)
    2. kereman (dry lot fattening)
    3. kombinasi cara pertama dan kedua.
      Pakan yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan yang berupa jerami padi, pucuk daun tebu, lamtoro, alfalfa, rumput gajah, rumput benggala atau rumput raja. Hijauan diberikan siang hari setelah pemerahan sebanyak 30-50 kg/ekor/hari. Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa
      umumnya diberikan sebanyak 10% dari bobot badan (BB) dan pakan tambahan sebanyak 1-2% dari BB. Sapi yang sedang menyusui (laktasi) memerlukan makanan tambahan sebesar 25% hijauan dan konsentrat dalam ransumnya. Hijauan yang berupa rumput segar sebaiknya ditambah dengan jenis kacang-kacangan (legum).
      Sumber karbohidrat berupa dedak halus atau bekatul, ampas tahu, gaplek, dan bungkil kelapa serta mineral (sebagai penguat) yang berupa garam dapur, kapur, dll. Pemberian pakan konsentrat sebaiknya diberikan pada pagi hari dan sore hari sebelum sapi diperah sebanyak 1-2 kg/ekor/hari. Selain makanan, sapi harus diberi air minum sebanyak 10% dari berat badan per hari.
      Pemeliharaan utama adalah pemberian pakan yang cukup dan berkualitas, serta menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak yang dipelihara. Pemberian pakan secara kereman dikombinasikan dengan penggembalaan Di awal musim kemarau, setiap hari sapi digembalakan. Di musim hujan sapi dikandangkan dan pakan diberikan menurut jatah. Penggembalaan bertujuan pula untuk memberi kesempatan bergerak pada sapi guna memperkuat kakinya.
  4. Pemeliharaan Kandang
    Kotoran ditimbun di tempat lain agar mengalami proses fermentasi (+1-2minggu) dan berubah menjadi pupuk kandang yang sudah matang dan baik. Kandang sapi tidak boleh tertutup rapat (agak terbuka) agar sirkulasi udara didalamnya berjalan lancar. Air minum yang bersih harus tersedia setiap saat. Tempat pakan dan minum sebaiknya dibuat di luar kandang tetapi masih di bawah atap. Tempat pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak diinjak-injak atau tercampur dengan kotoran. Sementara tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak semen dan sedikit lebih tinggi daripada permukaan lantai. Sediakan pula peralatan untuk memandikan sapi.

 Artikel Lainnya:

Persyaratan Lokasi Ternak Sapi Perah


Persyaratan Lokasi Ternak Sapi Perah - Budidaya Petani. Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang.
 Artrikel Lainnya:

Jenis Sapi Perah

Jenis Sapi Perah - Budidaya PetaniSecara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada dua, yaitu (1) kelompok yang berasal dari sapi Zebu (Bos indicus) atau jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis serta (2) kelompok dari Bos primigenius, yang tersebar di daerah sub tropis atau lebih dikenal dengan Bos Taurus.

Jenis Sapi Perah

Jenis Sapi Perah

Jenis sapi perah yang unggul dan paling banyak dipelihara adalah sapi Shorhorn (dari Inggris), Friesian Holstein (dari Belanda), Yersey (dari selat Channel antara Inggris dan Perancis), Brown Swiss (dari Switzerland), Red Danish (dari Denmark) dan Droughtmaster (dari Australia). Hasil survei di PSPB Cibinong menunjukkan bahwa jenis sapi perah yang paling cocok dan menguntungkan untuk dibudidayakan di Indonesia adalah Frisien Holstein.

 Artikel Lainnya: